Di Indonesia, daging unggas terutama ayam merupakan yang paling banyak dikonsumsi dari jumlah keseluruhan produksi daging nasional. Maka dari itu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ini, maka diperlukan penanganan karkas ayam dengan baik. Karena daging ayam sendiri cenderung mudah busuk, maka diperlukan alur rantai dingin di RPA yang mumpuni.

Tentang Penyediaan Daging Ayam

Rumah Potong Ayam

Untuk saat ini, tempat yang menyediakan daging ayam ada dua yakni pasar tradisional serta modern. Dimana cara penyediaan daging ayamnya sendiri antara kedua pasar ini memiliki perbedaan, terkait dengan kontaminasi bakteri. Pada pasar modern lebih banyak melalui RPA yang menerapkan rantai dingin.

Lama proses dari penggantungan ayam hingga ke pengemasannya, bisa membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Namun jika produk yang diinginkan oleh pasar berupa ayam utuh, maka proses ini pun bisa jauh lebih cepat. Jadi proses di RPA modern pun tidak kalah cepat dengan cara konvensional, meski diberlakukan rantai dingin.

Adanya rantai dingin ini malahan dapat menjaga higienitas daging ayam, sebab seperti yang telah disebutkan bahwa daging ayam tergolong sangat rentan dan mudah busuk. Bayangkan jika harus berada di suhu ruang dalam waktu berjam jam di pasar. Tentu banyak bakteri yang telah mengkontaminasi daging tersebut sebelum diolah konsumen.

Rantai Dingin di Rumah Potong Ayam

Rumah Potong Ayam

Alur rantai dingin di RPA dimulai dari pencucian daging ayam setelah penggantungan dan pemotongan. Penggantungan sendiri dilakukan setelah ayam disembelih, dimana perlakuan tersebut bertujuan agar darah ayam keluar sempurna. Sedangkan pemotongan dilakukan sembari pengeluaran jeroan, namun bisa juga disediakan dalam bentuk ayam utuh sesuai pesanan pasar.

Baru kemudian setelah daging telah dicuci bersih, maka dilanjutkan dengan proses pendinginan sebagai upaya pengawetan atau menambah umur simpan daging ayam tersebut. Dalam hal ini, pemilik usaha rumah potong ayam dapat menggunakan mesin flake es sebagai bahan untuk pendinginan.

Flake ice yang berbentuk seperti serpihan kaca tidak beraturan yang memiliki tebal 1 hingga 2 mm, bisa langsung diaplikasikan pada daging ayam. Proses pendinginannya juga terbilang sangat efektif, dan tanpa jeda dalam penyimpanan di bawah suhu 0 derajat celcius. Bentuknya ireguler atau tak beraturan, sangat menunjang alur rantai dingin di RPA.

Pasalnya es flake jadi bisa mudah mengikuti bahan, menutup sempurna, serta mendinginkannya seketika dan menjaga kesegaran produk. Bahkan penggunaan dari es flake ini tidak hanya dapat diterapkan di area rumah potong ayam itu sendiri, namun juga dapat digunakan pada proses pendistribusiannya.

Di pasar modern sendiri, penempatan es flake dalam etalase kaca untuk menampilkan produk daging ayam sudah cukup banyak dilakukan sebab penggunaannya yang efektif tersebut. Oleh sebab itu, pemilik usaha RPA tidak perlu ragu untuk memiliki mesin flake sendiri sebagai pembuat es flake ini.

Sebab mesin tersebut bisa anda gunakan sebagai investasi jangka panjang. Dimana mesin flake bisa menghasilkan produksi es hingga berton ton dalam satu hari, tergantung kapasitas mesin yang anda jadikan pilihan. Terlebih instalasinya begitu mudah dan bahan bakunya hanya dari air yang sudah tersedia berlimpah, membuat mesin flake es ini menunjang alur rantai dingin di RPA.

Daging ayam yang termasuk daging putih memang dinilai lebih menyehatkan ketimbang daging merah, inilah mengapa konsumsinya di Indonesia tidak pernah menurun. Maka dari itu, penyediaan daging ayam yang berkualitas baik tentunya wajib dilakukan oleh setiap RPA. Dimana penjagaan kualitasnya sendiri dapat dilakukan dengan cara pendinginan untuk menambah umur simpan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.