Karena konsumsi makanan berupa olahan begitu tinggi di tanah air, membuat bisnis dalam bidang ini menjadi sasaran empuk bagi para pelaku usaha. Jika anda tertarik, maka berbagai jenis ayam yang banyak diternak seperti ayam broiler dan ayam layer perlu dikenali terlebih dahulu. Berikut perbedaan ayam broiler dan layer yang wajib anda tahu.
Ayam Broiler
Ayam broiler merupakan jenis ayam potong yang sengaja dipelihara untuk diambil dagingnya. Terdapat beberapa cara pemeliharaan yang perlu diterapkan guna memperoleh ayam broiler sehat, dan memiliki daging berkualitas. Seperti penambahan lampu pada kandangnya, sebab seperti yang anda ketahui bahwa ayam sendiri adalah hewan yang rabun senja.
Sehingga penambahan lampu di kandang bisa menjadi alat bantu penglihatan ayam di malam hari. Dengan begitu maka ayam akan terhindar dari pemangsa seperti ular atau tikus, penting untuk anda ketahui bahwa cukup banyak ditemukan kasus tikus yang memangsa anak ayam. Di samping itu, keberadaan lampu juga berguna untuk menjaga tubuh ayam tetap hangat.
Perbedaan ayam broiler dan layer bisa anda lihat pada aspek pemeliharaan ini, sebab ayam broiler juga membutuhkan tambahan brooder untuk menjaga tubuhnya agar tetap hangat. Meski lampu memang sudah cukup membantu, namun adanya brooder akan memberi lebih banyak keuntungan. Anda bahkan bisa mengatur suhu sesuka hati dengan alat ini agar tidak terlalu dingin atau panas.
Tubuh ayam yang tetap terjaga ini akan membuatnya terhindar dari berbagai risiko penyakit. Dan untuk memperkecil risiko ini, maka anda perlu melakukan vaksinasi dalam pemeliharaan ayam broiler. Dimana vaksinasi tersebut umumnya dilakukan pada dua periode, yakni ketika ayam berusia 4 atau 5 hari dan ketika umurnya memasuki 21 hari.
Ayam Layer
Jika ayam broiler dikembang biakkan dengan tujuan untuk diambil dagingnya, maka lain halnya dengan ayam layer karena jenis ini dipelihara guna dimanfaatkan telurnya. Ini menjadi salah satu perbedaan ayam broiler dan layer yang paling signifikan. Tentunya seperti yang telah disebutkan, cara pemeliharaan kedua jenis ini juga berbeda.
Untuk pemeliharaan ayam layer, anda sebaiknya memeriksa kesehatan ayam setiap hari. Tanda memburuknya kesehatan ayam yaitu matanya terlihat berkabut, ayam seperti terengah engah, terdapat kebotakan, hingga hilang kewaspadaan. Bahkan anda perlu bertindak, jika muncul beberapa gejala ringan seperti hilang nafsu makan dan minum serta turunnya produksi telur.
Agar tanda tanda tersebut tidak muncul pada ayam layer, maka anda perlu memastikan bahwa persediaan air tersedia sepanjang waktu untuk ayam. Sebab ayam layer membutuhkan air jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan broiler. Dimana untuk 3 atau 4 ayam layer anda perlu menyediakan setidaknya 1 galon air.
Namun menyediakan air sepanjang waktu ini tidak hanya sekedar mengisi dan menjaganya tetap penuh, melainkan anda juga perlu menjaga kebersihan dari tempat minum ayam tersebut agar terhindar dari bakteri. Sehingga ayam pun tetap dalam keadaan sehat, dan mampu memproduksi telur dengan baik.
Dalam hal pengumpulan telur, terdapat hal yang wajib untuk anda ketahui. Yaitu ayam layer mampu menghasilkan setidaknya satu telur setiap harinya, dan anda dapat mengumpulkan telur ini pada pagi atau siang agar kondisinya masih segar. Pada proses ini, sebaiknya pisahkan ayam terlebih dahulu agar tidak stres saat telur diambil. Itulah perbedaan ayam broiler dan layer.
Dari ulasan di atas, maka untuk menjadi pengusaha RPA tentu ayam broiler adalah pilihan tepat, karena bisa dimanfaatkan dagingnya. Agar daging ayam ini nantinya tetap berkualitas, maka tidak ada salahnya untuk menghadirkan mesin flake. Dengan begitu maka umur simpan daging ayam bisa lebih lama dan kualitasnya pun tetap terjaga.