Permintaan akan karkas ayam yang berkualitas terus meningkat sepanjang tahun, hal ini seiring dengan semakin banyaknya pengusaha olahan daging ayam yang ada. Karkas sendiri merupakan bagian badan ternak yang sudah disembelih dan dikuliti, serta dikeluarkan jeroannya. Untuk memperoleh karkas yang berkualitas ini, maka standar rumah potong ayam wajib diterapkan.

Persyaratan Lokasi dan Sarana RPA

Standar Rumah Potong Ayam Yang Wajib Diketahui

Lokasi dari rumah potong ayam juga mempunyai syarat tersendiri, dan tidak serta merta dapat didirikan begitu saja sesukanya. Lokasi dari RPA ini tidak boleh bertentangan dengan RUTR (rancangan umum tata ruang), RDTR (rencana detail tata ruang) setempat, maupun tidak bertentangan dengan RBWK (rencana bagian wilayah kota).

Rumah potong ayam ini juga tidak diperbolehkan berdiri di bagian kota dengan pemukiman penduduk padat, dan letaknya harus lebih rendah dari pemukiman penduduk tersebut. Operasional RPA juga tidak boleh menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan, atau dapat menimbulkan gangguan bagi masyarakat setempat.

Karena kegiatan operasionalnya sendiri menghasilkan karkas untuk diolah dan dikonsumsi, maka standar rumah potong ayam ini tidak boleh berlokasi di daerah dekat industri logam dan kimia. Daerah yang rawan banjir, serta banyak debu maupun asap atau kontaminan lainnya juga wajib dihindari. Pemilihan lahan yang luas sangat penting di sini, untuk pengembangan RPA.

Sementara untuk sarananya, rumah potong ayam harus dilengkapi dengan sarana jalan yang baik agar dapat dilalui oleh kendaraan pengangkut ayam hidup maupun karkas yang telah dikemas. Rumah potong ayam ini juga sebaiknya mempunyai sumber air yang cukup, dimana sumber airnya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI untuk ayam hidup.

Persyaratan Bangunan Serta Tata Letak Ruang RPA

Standar Rumah Potong Ayam Yang Wajib Diketahui

Kompleks rumah potong ayam ini minimal harus memiliki bangunan utama, tempat penurunan ayam hidup atau biasa disebut unloading, kantor administrasi serta kantor dokter hewan, tempat istirahat bagi pegawai, loker atau ruang ganti pakaian, kamar mandi, saranan penanganan limbah, rumah jagal, menara air, gardu listrik, serta tempat parkir kendaraan.

Di samping itu keberadaan pagar juga penting dalam standar rumah potong ayam ini, untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan keluar masuk di RPA. Sementara pintu masuk untuk unggas sendiri sebaiknya dipisahkan dari pintu keluar karkas yang telah diproses. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengelolaan.

Sedangkan untuk tata ruangnya, perlu penataan sedemikian rupa. Dimana daerah kotor serta daerah bersihnya harus dibedakan, agar karkas yang sudah bersih tidak terkontaminasi kembali. Sehingga harus disertakan dinding pemisah yang jelas antara kedua bagian daerah pada ruang utama rumah potong ayam tersebut.

Nantinya ditambahkan pula ruang pendinginan dan penyimpanan beku, untuk proses akhir di RPA. Pasalnya daging ayam harus diawetkan dengan cara pembekuan agar dapat memperpanjang umur simpan. Daging ayam yang sudah disembelih dan dikeluarkan darahnya secara sempurna, harus segera ditangani di sini.

Ini juga menjadi standar rumah potong ayam yang wajib diperhatikan. Sebab ayam yang sudah disembelih dan tidak segera ditangani, sangat rentan terkontaminasi bakteri. Dan bila tidak dibekukan, maka bakteri pada daging ayam akan berkembang biak dengan cepat. Baik penyimpanan maupun pengemasan harus dilakukan sedemikian rupa, agar menghasilkan karkas berkualitas.

Untuk pembekuan daging ayam, di sini anda bisa menghadirkan mesin flake es yang mampu menghasilkan es serpihan dalam jumlah beberapa ton per harinya. Sehingga cukup untuk digunakan mendinginkan dan mengawetkan daging ayam dalam skala besar. Di samping itu es yang berbentuk flake, bisa mendinginkan bahan atau karkas secara cepat dengan merata hingga ke sela selanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.